Saturday, May 5, 2012

BAHAGIA

"Guru, apa yang dimaksud dengan BAHAGIA itu?" tanya sang murid

"Bahagia itu ketika kamu MENERIMA APA ADANYA dirimu dan BERSYUKUR atas apa pun yang terjadi pada dirimu."

"Namun guru, mengapa masih banyak orang yang sudah menerima dan bersyukur atas semua yang dia peroleh tetap saja dia mengeluh tidak bahagia?"

"Hmm, karena orang itu memberikan nilai kepada kebahagiaannya bukan berada di dalam kebahagiaan itu."

"Maksudnya guru?" tanya sang murid

"Berada di dalam kebahagiaan itu seperti halnya berada di depan perapian. Apakah kamu perlu ikut terbakar agar kamu merasakan hangatnya api? Yang kamu lakukan hanya diam di depan perapian itu dan merasakan hangatnya api bukan membakar dirimu agar terasa hangat. Orang yang masih memberikan nilai pada kebahagiaannya sama dengan orang yang membakar tangannya dan berkata, wah tanganku sekarang menjadi hangat."
Kalo Sukses itu sbg "mdpt apa" yg tlh diusahakan" maka Bahagia adalah "kondisi menikmati apa"yg sdh didpt dari yg diusahakan".

Sukses belum pasti Bahagia. Namun org yg BAHAGIA pastilah Sukses!
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

RACUN PENYEMBUH

Seorg menantu Lily merasa tak cocok dgn mertuanya dlm segala hal. Mereka selalu konflik dan bertengkar.

Akhirnya, Lily tdk tahan lagi. Ia menemui teman baik ayahnya, Mr Huang, yg menjual obat. Ia memintanya memberi racun utk mertuanya.

Mr Huang setuju asal Lily mau mendengarkan dan melakukan semua yg dia minta.

Li-ly menjawab, "Baik, saya akan melakukan apa saja yg anda minta."

Mr Huang memberinya sebotol racun dan berkata, "Kamu tdk boleh menggunakan racun yg bereaksi cepat utk menyingkirkan ibu mertuamu, karena nanti bisa dicurigai. Racun ini secara perlahan akan menggerogoti tubuh ibu mertuamu. Setiap hari masaklah masakan kesukaan mertuamu dan campurkan sedikit racun ini. Layani dgn baik, dengarkan saja kata-katanya. Jangan berdebat dengannya. Perlakukan dia seperti seorang ratu, agar kamu tdk dicurigai saat ia meninggal."

Li-Ly sangat senang. Setiap hari, Lili membuat masakan kesukaan mertuanya. Tak lupa ia membubuhkan sedikit racun.

Setelah 6 bulan, seluruh rumah berubah. Li-ly telah belajar mengendalikan emosinya. Dia tidak berdebat sekalipun dengan ibu mertua-nya, yg sekarang kelihatan jauh lebih baik dan mudah ditemani.

Sikap mertuanya juga berubah. Ia mulai menyayangi Li-ly seperti anaknya sendiri. Dia memberitahu semua org bahwa Li-ly adalah menantu terbaik.

Lily sangat terharu. Ia mengurungkan niatnya utk membunuh mertuanya. Ia mencari Mr. Huang agar memberinya obat penawar.

"Lily, tidak usah kuatir. Yang saya berikan dulu adalah vitamin, bukan racun. Racun yg sebenarnya ada dalam pikiranmu. Tapi semua sudah lenyap oleh kasih yg engkau berikan pada mertuamu," ujar Mr Huang.

Lily sangat bahagia sekali. Akhirnya ia menyadari, "Barang siapa yang memperlakukan org lain dengan sepenuh hati, maka ia akan beroleh perlakuan yg sama, bahkan lebih baik."

Ingatlah apa yang kita tanam, itulah yang akan kita petik.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!