Wednesday, June 8, 2011

Roda Kehidupan

Suatu hari, sepasang suami istri sdg makan dirumahnya. Tiba2 pintu rumahnya diketuk seorang pengemis. Melihat keadaan si pengemis itu, si istri merasa terharu dan bermaksud memberikan sesuatu.

Tetapi sbg seorang wanita baik dan patuh pada suaminya, ia meminta izin terlebih dahulu, "suamiku, bolehkah aku memberi makanan kpd pengemis itu?". Rupanya sang suami memiliki karakter yg berbeda dgn wanita ini. Dgn suara lantang dan kasar, ia menjawab, "jangan! Usir saja, dan tutup pintu!" Wanita berhati baik ini terpaksa tidak memberikan apa2 kpd si pengemis tadi.

Seiring berjalannya waktu, lelaki ini akhirnya bangkrut, kekayaannya habis, dan ia menanggung banyak hutang. Selain itu, karena tidak bersesuaian sifat dgn istrinya, rumah tangganya tidak aman dan diakhiri dgn perceraian.

Bbrp tahun kemudian bekas istri lelaki bangkrut itu menikah lagi dgn seorang saudagar di kota dan hidup berbahagia.

Pada suatu hari, ketika wanita itu sdg makan dgn suami barunya, tiba2 ia mendengar pintu rumahnya diketuk orang. Setelah pintu dibuka ternyata tamu tak diundang itu adlh pengemis yg keadaannya membuat hati wanita tadi terharu. Ia pun berkata kepada suaminya, "suamiku bolehkah aku memberikan sesuatu kpd pengemis ini?".

"Ya, beri pengemis itu makan, sayang!"

Setelah memberi makanan kepada pengemis itu, istrinya masuk ke dalam rumah sambil menangis. Dengan rasa heran suaminya bertanya, "mengapa kau menangis? Apakah karena aku menyuruhmu memberikan daging ayam kepada pengemis itu?"

Wanita itu menggeleng lemah, lalu berkata dgn sedih, "suamiku, aku sedih dengan perjalanan takdir yang sungguh menakjubkan. Tahukah engkau siapa pengemis yg ada diluar itu? Dia adalah suamiku yg pertama."

Mendengar keterangan ini, sang suami sedikit terkejut, tp segera balik bertanya, "taukah kau siapakah aku yg kini menjadi suamimu ini? Aku adalah pengemis yg dulu diusirnya".

Ingatlah bahwa roda kehidupan selalu berputar. Apa yang anda tanam, itulah yang anda tuai. Jadikanlah bahan perenungan. :)


Indahnya Berbagi . . .
Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments:

Post a Comment